Belajar Konservasi Komodo dari Alumni KSH
Pada Hari Rabu, 12 Maret 2014 kemarin, KSH
mengadakan acara sharing dan diskusi
terbuka bagi anggota KSH mengenai konservasi komodo. Materi disampaikan
langsung oleh alumni KSH yaitu Achmad Ariefiandy Husen, atau yang akbar disapa
mas Revo, dari Komodo Survival Program (KSP). Mas Revo sudah 10 tahun bekerja
di KSP dan intensif melakukan penelitian mengenai komodo, satwa mangsanya,
serta habitatnya. Acara yang berlangsung di Ruang I Fakultas Biologi UGM ini
dihadiri oleh sekitar 40 orang anggota KSH. Acara dimulai pukul 17.20 yang
dipandu oleh Yonathan dan dibawakan dengan santai. Mas Revo yang merupakan
angkatan 1998 menyampaikan materi singkat mengenai biawak komodo dan metodologi
penelitian. Materi yang lebih lengkap dan menyeluruh sudah disampaikan mas Revo
dalam kuliah umum mengenai konservasi komodo pada Selasa, sehari sebelumnya, di
Ruang Seminar Fakultas Biologi UGM yang terbuka untuk umum dan acara ini
sengaja dibuat khusus untuk anggota KSH saja sehingga menjadi kesempatan yang
sangat langka dan berharga. Mas Revo juga memberikan kesempatan bagi mereka
yang tertarik untuk ikut serta dalam penelitian KSP pada Bulan
September-Oktober nanti.
Acara dihentikan sejenak untuk ishoma dan dilanjutkan kembali pada pukul 18.30 berupa diskusi dan pertanyaan yang berlangsung sangat menyenangkan karena mas Revo langsung duduk bersama di tengah-tengah para peserta diskusi. Ternyata antusias anggota KSH sangatlah tinggi terlihat dari banyaknya pertanyaan yang dilontarkan. Winda Nurafiani (AM XXIV) misalnya yang menanyakan mengenai peluang wanita untuk bekerja di lapangan karena Winda cukup tertarik bekerja seperti mas Revo. Mas Revo juga menyampaikan pesan-pesan bagi mereka yang “takut” akan ekologi. “Ekologi itu sangat menyenangkan. Mempelajari interaksi manusia dan lingkungannya. Menurut saya itu ilmu yang sangat aplikatif dan semua yang saya pelajari di ekologi selama kuliah berguna dalam penelitian dan pekerjaan saya selama ini,” ujar mas Revo. Ketika ditanya mengenai alasannya menekuni bidang yang berkaitan dengan komodo, beliau berkata, “Peneliti komodo itu masih sangat jarang. Baru ada 2 buku mengenai komodo sampai sekarang. Itu yang mendorong saya dan beberapa teman saya untuk mempelajari makhluk ini karena sangat menarik dan hanya ada disini. Saya diajak peneliti dari Australia untuk mempelajari komodo dimana beliau juga menjadi supervisor untuk studi S2 saya.”
Banyaknya pertanyaan dan keterbatasan waktu membuat acara terpaksa harus diakhiri yaitu pada pukul 20.00. Acara ditutup dengan penyerahan kenang-kenangan dari KSH untuk mas Revo oleh Hanan selaku ketua KSH. Selanjutnya dilakukan sesi foto bersama sebagai kenang-kenangan berlangsungnya acara tersebut. Semoga acara ini dapat bermanfaat menambah ilmu dan menambah ketertarikan untuk penelitian dan berkarir di bidang herpetologi karena masih minimnya peneliti di bidang ini dari Indonesia.
Acara dihentikan sejenak untuk ishoma dan dilanjutkan kembali pada pukul 18.30 berupa diskusi dan pertanyaan yang berlangsung sangat menyenangkan karena mas Revo langsung duduk bersama di tengah-tengah para peserta diskusi. Ternyata antusias anggota KSH sangatlah tinggi terlihat dari banyaknya pertanyaan yang dilontarkan. Winda Nurafiani (AM XXIV) misalnya yang menanyakan mengenai peluang wanita untuk bekerja di lapangan karena Winda cukup tertarik bekerja seperti mas Revo. Mas Revo juga menyampaikan pesan-pesan bagi mereka yang “takut” akan ekologi. “Ekologi itu sangat menyenangkan. Mempelajari interaksi manusia dan lingkungannya. Menurut saya itu ilmu yang sangat aplikatif dan semua yang saya pelajari di ekologi selama kuliah berguna dalam penelitian dan pekerjaan saya selama ini,” ujar mas Revo. Ketika ditanya mengenai alasannya menekuni bidang yang berkaitan dengan komodo, beliau berkata, “Peneliti komodo itu masih sangat jarang. Baru ada 2 buku mengenai komodo sampai sekarang. Itu yang mendorong saya dan beberapa teman saya untuk mempelajari makhluk ini karena sangat menarik dan hanya ada disini. Saya diajak peneliti dari Australia untuk mempelajari komodo dimana beliau juga menjadi supervisor untuk studi S2 saya.”
Banyaknya pertanyaan dan keterbatasan waktu membuat acara terpaksa harus diakhiri yaitu pada pukul 20.00. Acara ditutup dengan penyerahan kenang-kenangan dari KSH untuk mas Revo oleh Hanan selaku ketua KSH. Selanjutnya dilakukan sesi foto bersama sebagai kenang-kenangan berlangsungnya acara tersebut. Semoga acara ini dapat bermanfaat menambah ilmu dan menambah ketertarikan untuk penelitian dan berkarir di bidang herpetologi karena masih minimnya peneliti di bidang ini dari Indonesia.
KSH, studens et
conservans!
Foto bersama dengan Mas Revo setelah acara selesai |
Komentar
Posting Komentar