Seminar Nasional dan Kongres Perhimpunan Herpetologi Indonesia 2013

Pada tanggal 18-20 Oktober 2013 lalu, beberapa anggota KSH mengikuti Seminar Nasional dan Kongres Perhimpunan Herpetologi Indonesia yang diselenggarakan di Universitas Negeri Semarang. Di hari pertama, acara ini diawali dengan Pembukaan oleh Rektor Universitas Negeri Semarang. Setelah pidato pembukaan, acara dilanjutkan oleh pemaparan materi dari 2 orang Pembicara Utama, yaitu Prof. Dr. Djoko T. Iskandar dan Dr. Mirza D. Kusrini. Prof. Dr. Djoko T. Iskandar menyampaikan materi dengan judul “Kontribusi bagi Konservasi Amfibi dan Reptil di Indonesia”. Beliau menyampaikan bahwa bidang herpetologi di Indonesia sangat perlu dikembangkan dan dieksplorasi lebih dalam, karena Indonesia merupakan salah satu negara megabiodiversitas yang memiliki + 15% spesies dari seluruh spesies herpetofauna yang ada di dunia. Pemaparan materi kemudian dilanjutkan oleh Dr. Mirza D. Kusrini, dengan tema “Konservasi dan Perdagangan Herpetofauna”. Beliau menyampaikan bahwa perdagangan herpetofauna termasuk yang terbanyak kedua di dunia. Namun, hal ini tidak didukung oleh masyarakat umum, karena kurangnya rasa ketertarikan terhadap konservasi herpetofauna. Di akhir presentasinya, Bu Mirza menyatakan bahwa konservasi bukan hanya memiliki daftar jenis kehidupan liar yang dilindungi saat ini, namun memastikan bahwa spesies  yang ditemukan saat ini, tetap melimpah di masa depan. Sesi ini kemudian dilanjutkan dengan diskusi selama 20 menit, dan diakhiri dengan penyerahan kenang-kenangan dari panitia, serta penyerahan buku-buku tentang herpetofauna dari Prof. Dr. Djoko T. Iskandar kepada wakil dari UNNES, Unibraw, dan UGM.
Penyerahan Buku kepada Wakil dari UNNES
Setelah itu, para peserta diberi waktu untuk ISHOMA. Acara kemudian dilanjutkan dengan presentasi pemakalah pendamping dengan tema yang beragam, mulai dari keanekaragaman jenis, pariwisata, fisiologi, histologi, hingga molekular. Presentasi dilakukan secara panel dengan 3 orang pemakalah untuk tiap sesinya. Terdapat sesi diskusi selama 10 menit di akhir panel. Di antara 35 pemakalah pendamping yang akan memaparkan materi, 12 orang di antaranya merupakan perwakilan dari KSH. Tepuk tangan yang meriah hampir selalu ada ketika teman – teman dari KSH selesai memaparkan presentasinya. Acara hari pertama diakhiri di sesi ke-5 (dari total 11 sesi untuk 35 pemakalah pendamping) pada pukul 17:30 WIB, dan ditutup dengan acara foto bersama. Presentasi pemakalah pendamping akan dilanjutkan pada hari kedua (19 Oktober 2013).
Foto Bersama Seluruh Peserta Semnas dan Kongres PHI 2013
Pada hari kedua, acara dibuka dengan pemaparan materi dari Dr. Amir Hamidy sebagai Pembicara Utama. Beliau memaparkan materi tentang salah satu penelitian beliau, yaitu analisis molekular anggota genus Leptobrachium di Borneo. Kemudian, acara dilanjutkan kembali dengan presentasi pemakalah pendamping. Acara dipotong oleh ISHOMA, kemudian dilanjutkan dengan acara Kongres Perhimpunan Herpetologi Indonesia. Acara kongres ini bertujuan untuk mengevaluasi kerja komite PHI lama dan juga melantik Ketua PHI baru. Di akhir acara kongres, Dr. Amir Hamidy dilantik menjadi Ketua PHI periode 2013 – 2017.
Teman-teman KSH, Beberapa Alumni KSH, Bapak Nia Kurniawan (Unibraw), dan Dr. Amir Hamidy
Rangkaian acara Seminar Nasional dan Kongres PHI tidak terhenti sampai di sini. Acara dilanjutkan dengan perjalanan ke Desa Banyuwindu, Kabupaten Kendal, yang juga terletak di kaki Gunung Ungaran, menggunakan bus. Di tempat inilah acara workshop tentang bioakustik dan radiotelemetri akan dilaksanakan. Perjalanan ke lokasi ditempuh selama + 1,5 jam. Sesampainya di lokasi, peserta diarahkan ke sebuah tenda besar untuk beristirahat sebentar. Para peserta lalu dipandu ke homestay-nya masing-masing. Homestay ini merupakan rumah warga setempat yang akan dijadikan tempat menginap bagi peserta selama 1 malam. Hujan deras yang menyambut kedatangan kami di desa ini membuat jadwal acara mundur, namun pada akhirnya, sampling malam ke hutan di kaki Gunung Ungaran tetap dilaksanakan oleh beberapa peserta, termasuk teman-teman dari KSH, yang dipandu oleh panitia. Beberapa spesies yang dapat ditemukan, antara lain : Leptobrachium hasseltii, Ingerophrynus biporcatus, Fejervarya sp. Occcidozyga lima, Occidozyga sumatrana, Gonocephalus chamaeleontinus, Bronchocela jubata, Bungarus candidus, Takydromus sexlinneatus, dan Xenochropis trianguligerus. Setelah didokumentasikan, spesimen dilepas kembali. Sampling diakhiri pada pukul 01:00 WIB. Peserta sampling kembali ke homestay dan langsung beristirahat. Esoknya, acara dilanjutkan dengan pemaparan materi dan workshop tentang bioakustik dan radiotelemetri oleh Dr. Mirza D. Kusrini. Beberapa contoh penelitian yang pernah dilakukan menggunakan metode tersebut juga disampaikan pada workshop ini. Acara dilanjutkan dengan sesi diskusi dan praktik merakit alat radiotelemetri. Sesi ini berlangsung cukup seru, meskipun terdapat beberapa peserta yang terlihat lelah. Pada pukul 12:45 WIB, para peserta kembali ke homestay masing-masing untuk ISHOMA dan bersiap-siap kembali ke UNNES. Acara kemudian ditutup oleh beberapa wejangan dari Dr. Amir Hamidy, selaku Ketua PHI yang baru. Pada pukul 14:00 WIB, para peserta dipulangkan ke UNNES menggunakan bus. Sesampainya di UNNES, para peserta pun kembali ke daerahnya masing-masing. Dengan berakhirnya acara workshop pada hari itu, berakhir pulalah rangkaian kegiatan Seminar Nasional dan Kongres Perhimpunan Herpetologi Indonesia 2013. Semoga Herpetologi Indonesia semakin berkembang dan dapat terus dieksplorasi lebih dalam. Hidup Herpetologi Indonesia!
Foto Bersama Teman-teman KSH dan Pak Rury Eprilurahman (sebelum pulang) :D

© Oktober 2013, Iman Akbar Muhtianda (S.33) & Diah Fitri Ekarini (T.22).

Komentar

Posting Komentar