SEJARAH KSH

    KSH berawal dari beberapa orang mahasiswa yang memiliki ketertarikan dan kecintaan pada ular, lalu muncul suatu ide untuk membentuk wadah dalam mempelajari ular. KSH berdiri pada tanggal 24 Februari 1992 dan terdiri dari 4 divisi yaitu Amphibia, Squamata, Crocodylia dan Testudinata. Kepengurusan KSH pada saat itu adalah sebagai berikut:

  • Ketua Satriyo Suseto (S.1)
  • Sekretaris I A. F. Herdiyanto 
  • Sekretaris II : Amri Sumaryanto
  • Sekretaris III : Ika Kurniasih
  • Divisi I Amphibia : Tedjo Sasmono
  • Divisi II Crocodylia : Setija Budiawan
  • Divisi III Testudinata : Lukas Laksono A.
  • Divisi IV Squamata : Burhan Tjaturadi (T.1)

 Pada perkembangannya, KSH kini memiliki 5 divisi yaitu Amphibia, Testudinata, Crocodylia, Serpentes, dan Lacertilia. Berikut adalah daftar nama ketua KSH dari awal terbentuknya hingga sekarang:

  1. Ketua Pertama: Satriyo Suseto (S.1)
  2. 2000-2001: San Suranto (L.1)
  3. 2001-2003: Purwo Setio Indarto (T.4)
  4. 2003-2004: Rury Eprilurahman (T.6)
  5. 2004-2005: Muhammad Andi Setyawan (A.4)
  6. 2005-2006: Afiani Purnaningtyas (L.8)
  7. Juli 2006-Feb 2007: Wuri Kurniatun (S.18)
  8. Feb 2007-Sep 2007: Haruhi Takahashi (L.9)
  9. 2007-2008: Indyaswan Tegar Suryaningtyas (S.19)
  10. 2008-2009: Medha Ardiana Gustantinar (A.11)
  11. 2009-2011: Bramantyo Wikantyoso (T.15)
  12. 2011-2012: Ikhsan Fauzi Wiryawan (L.15)
  13. 2012-2013: Abrory Agus Cahya Pramana (S.30)
  14. 2013-2014: Hanan Asyrofi (L.19)
  15. 2014-2015: Dhita Prabasari Wibowo (A.18)
  16. 2015-2016: Elpri Eka Permadi (T.27)
  17. 2016-2018: Abdul Fattah (T.28)
  18. 2018-2019: Ainun Ni'matil Fitriyah (T.32)
  19. 2019-2020: Khadija Lung Ayu (T.33)
  20. 2020-2021: Wintang Gagat Bangun Rahino (A.24)
  21. 2021-2022: Nisrina Salsabila (S.45)
  22. 2022-2023: Muhamad Afnisa’a Rozaqi (A.26)
  23. 2023-2024: Arkanniti Dibyawedha Adisajjana (C.23)
  24. 2024-sekarang: Sefiansyah Rizqi Fauzi (L.34)


ANGGOTA

    Anggota KSH adalah mahasiswa aktif Fakultas Biologi UGM yang memenuhi syarat serta peduli terhadap reptil dan amfibi terutama di Indonesia. Anggota KSH terbagi menjadi Anggota Muda (AM) dan Dewan Senior (DS). Tempat yang digunakan sebagai sekretariat KSH disebut dengan Liang yang terletak di Fakultas Biologi UGM. Liang sendiri dipilih sebagai nama sekretariat KSH karena sesuai dengan perilaku sebagian besar herpetofauna yang hidup dengan cara meliang.

    AM merupakan anggota KSH yang dinyatakan lulus dalam Diklat Anggota Muda. DS merupakan anggota yang telah menjadi AM minimal 6 bulan serta aktif dalam kegiatan KSH, memenuhi standar keilmuan serta keorganisasian Diklat Pemantapan (DP), dan sudah dinyatakan lulus dalam DP itu sendiri. Seorang DS memiliki spesialisasi dari divisi yang dipilihnya dan memiliki Kode Dewan Senior. Spesialisasi yang dipilih merupakan spesies herpetofauna divisinya yang berada di Indonesia kecuali untuk divisi keilmuan Crocodylia yang mencakup seluruh spesies divisi tersebut di dunia.

    Kelengkapan organisasi KSH terdiri atas kelengkapan struktural dan kelengkapan non struktural. Kelengkapan struktural yaitu kelengkapan organisasi terdiri atas Pengurus Harian (Ketua, Kepala Sie/Departemen, dan Kepala Sub-Sie/Departemen) dan staf. Kelengkapan non-struktural adalah kelengkapan yang bersifat keilmuan meliputi AM, DS, dan Dewan Pembimbing KSH.


Lambang KSH

Lambang KSH terdiri atas :

  • Gambar Occidozyga lima warna emas dalam lingkaran warna biru gelap. Occidozyga lima dipilih mewakili herpetofauna karena rentang distribusinya yang luas (dari gunung sampai tepi laut). 
  • Terdapat tulisan Kelompok Studi Herpetologi berbentuk setengah lingkaran berwarna perak di bagian atas gambar. 
  • Terdapat pita bertuliskan F. Biologi UGM berwarna perak di bagian bawah gambar. Gambar pita mencerminkan ikatan dalam organisasi. 
  • Bagian tengah gambar Occidozyga lima terbagi oleh siluet gunung mewakili Gunung Merapi dan siluet ombak mewakili Laut Selatan. Hal ini menggambarkan bahwa KSH terletak di D.I Yogyakarta. 
  • Warna emas dipilih mewakili sifat keutamaan. Warna lingkaran biru gelap dipilih mewakili ilmu pengetahuan. 
  • Lambang KSH mencerminkan KSH sebagai lembaga keilmuan yang luas dan berkembang.


Kode Etik KSH

Merupakan pedoman berperilaku yang mengikat seluruh anggota KSH. Kode etik KSH sebagai berikut:

  1. Menjaga kelestarian herpetofauna dan ekosistemnya.
  2. Menentang secara tegas eksploitasi herpetofauna di alam. 
  3. Berorientasi pada eksplorasi ilmiah dan berusaha memperkenalkan serta mengembangkan ilmu tersebut dalam masyarakat.
  4. Berkomitmen tinggi terhadap KSH dan selalu menjunjung tinggi nama baik KSH.
  5. Berkemauan keras untuk mengembangkan diri baik dalam ilmu maupun organisasi serta saling mendukung antar anggota KSH.


Mars KSH

Kami adalah Kelompok Studi Herpetologi
Reptil Amfibi itu bidang kami
Menjunjung tinggi nilai-nilai konservasi
Kode Etik KSH jiwa kami
Amphibia Testudinata Crocodylia Serpentes dan Lacertilia
Membentang dari hutan hingga ke lautan
S’lalu terdepan dalam keilmuan
Bangkitlah majulah jayalah KSH
Menjaga kelestarian herpetofauna beserta ekosistemnya
Bangkitlah majulah jayalah KSH
Berorientasi pada eksplorasi ilmiah
Hidup Herpetologi Indonesia

Kami adalah Kelompok Studi Herpetologi
Reptil Amfibi itu bidang kami
Menjunjung tinggi nilai-nilai konservasi
Kode Etik KSH jiwa kami
Amphibia Testudinata Crocodylia Serpentes dan Lacertilia
Membentang dari hutan hingga ke lautan
S’lalu terdepan dalam keilmuan
Bangkitlah majulah jayalah KSH
Menjaga kelestarian herpetofauna beserta ekosistemnya
Bangkitlah majulah jayalah KSH
Berorientasi pada eksplorasi ilmiah
Hidup Herpetologi Indonesia
Hidup Herpetologi Indonesia


Partitur Mars KSH

 

Komentar